A. Peranan Alat Peraga Dalam Matematika
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru
harus mampu menjelaskan konsep kepada siswanya. Usaha ini dapat di bantu
dengan alat peraga matematika, karena dengan bantuan alat-alat
tersebut, yang sesuai dengan topik yang di ajarkan, konsep akan dapat
lebih mudah di pahami dengan jelas.
Salah satu peranan alat peraga dalam
matematika adalah meletakkan ide-ide dasar konsep. Dengan bantuan alat
peraga yang sesuai, siswa dapat memahami ide-ide dasar yang melandasi
sebuah konsep, mengetahui cara membuktikan suatu rumus atau teorema, dan
dapat menarik suatu kesimpulan dari hasil pengamatannya.
Setelah siswa mendapat kesempatan
terlibat dalam proses pengamatan dengan bantuan alat peraga, maka di
harapkan akan tumbuh minat belajar matematika dalam dirinya. Dan akan
menyenangi konsep yang di sajikan, kerena sesuai dengan tahap
perkembangan mentalnya, yang masih menyenangi permainan.
Selain tumbuhnya minat, siswa dapat di
bangkitkan motivasinnya. Melalui demonstrasi penggunaan alat peraga
matematika, guru dapat merangsang munculnya motivasi dalam diri siswa
untuk mempelajari materi lebih lanjut. Siswa yang merasa penasaran dan
ingin lebih jauh tentang konsep yang di pelajarinya akan terus berusaha
mempelajari konsep itu lebih mendalam.
Selain itu, pengajaran dengan menggunakan
alat peraga akan dapat memperbesar perhatian siswa terhadap pengajaran
yang dilangsungkan, karena mereka terlibat dengan aktiv dalam pengajaran
yang dilaksanakan. Dengan bantuan alat paraga konsentrasi belajar dapat
lebih ditingkatkan.
Alat peraga dapat pula membantu siswa
untuk berpikir logis dan sistematik, sehingga mereka pada akhirnya
memiliki pola pikir yang diperlukan dalam mempelajari matematika.
Dengan bantuan alat peraga matematika,
siswa akan semakin mudah memahami hubungan antara matematika dan
lingkungan alam sekitar. Siswa akan semakin mudah memahami kegunaan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan, dengan adanya
kesadaran seperti ini, mereka terdorong untuk mempelajari matematika
lebih lanjut. Misalnya dengan penggunaan alat peraga dalam penjelasan
konsep ruang berdimensi tiga, siswa akan semakin terlatih daya tilik
ruangnya, sehingga pada akhirnya mampu menemukan atau menyadari hubungan
antara matematika dengan lingkungan sekitar.
B. Manfaat alat peraga dalam pengajaran matematika
Apakah manfaat alat peraga dalam
pengajaran matematika ? pertanyaan ini sering muncul, terutama
dikalangan pendidik yang mempunyai perhatian dalam pengembangan proses
belajar-mengajar.
Menurut beberapa hasil penelitian,
penggunaan alat peraga menunjang penjelasan konsep matematika.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Higgins dan Suydam tahun 1976 (dalam
Ruseffendi, 1988:6), memberikan hasil-hasil berikut :
1. Secara umum hasil penelitian
yang dilaksanakan tersebut mengisyaratkan bahwa alat peraga berfungsi
efektif dalam memotivasi belajar siswa.
2. Terdapat perbandingan keberhsilan 6 :1 antara pengajaran yang menggunakan alat peraga dengan yang tidak menggunakannya.
3. Memanipulasi (mengutak-atik) alat peraga yang sangat penting bagi siswa.
4. Terdapat sedikit bukti yang
menggambarkan bahwa memanipulasi alat peraga hanya berhasil bagi
siswa-siswi yang tingkat rendah.
5. Gambar dari benda, sebagai alat
peraga dalam pengajaran, memiliki kegunaan yang tidak jauh berbeda
dengan bendanya sendiri.
Penggunaan alat peraga harus dilaksanakan
secara cermat. Jangan sampai konsep menjadi lebih rumit akibat di
uraikan dengan bantuan alat peraga. Alat peraga harus di gunakan secara
tepat, disesuaikan dengan sifat pemateri yang disampaikan, metode
pengajaran yang digunakan dan tahap perkembangan mental anak.
Penggunaan alat peraga harus mampu
menghasilkan generalisasi atau kesimpulan abstrak dari representasi
konkret. Maksudnya, dengan bantuan alat peraga yang sifatnya konkret,
siswa diharapkan dapat menarik kesimpulan.
Alat peraga yang digunakan tanpa
persiapan bisa mengakibatkan habisnya waktu dan sedikitnya materi yang
disampaikan. Jika hal ini terjadi, maka dapat dikatakan bahwa alat
peraga yang kita pakai atau cara penggunaan alat peraga yang kita
lakukan tidak mencapai sasaran. Konsep yang menjadi semakin rumit untuk
dipahami sebagai akibat digunakannya alat peraga, adalah suatu hal yang
keliru. Jika suatu topic tertentu tidak memerlukan penggunaan alat
peraga, penggunaan alat peraga tidak harus di paksakan, sebab, alat
peraga pada hakikatnya tidak harus digunakan untuk setiap penjelasan
topik-topik dalam matematika.
Alat peraga harus dibuat sebaik mungkin, menarik untuk diamati, dan mendorong siswa untuk bersifat penasaran (curious), sehingga diharapkan motivasi belajarnya semakin meningkat.
Alat peraga juga diharapkan menumbuhkan
daya imajinsi dalam diri siswa. Misalnya alat peraga benda-benda ruang
dapat mendorong siswa dalam meningkatkan daya tilik ruangnya, mampu
membandingkannya dengan benda-bendasekitar dalam lingkungannya
sehari-hari, dan mampu menganalisis sifat-sifat benda yang dihadapinya
itu.
Misalnya, jika siswa telah menggunakan
sebuah kubus, untuk mempelajari sifat-sifat yang dimiliki kubus, siswa
terdorong untuk meneliti sifat-sifat benda nyata di alam sekitar yang
memiliki bentuk serupa dengan kubus.
Diantara uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa beberapa manfaat penggunaan alat peraga diantaranya adalah membantu guru dalam :
1. Memberikan penjelasan konsep
2. Merumuskan atau membentuk konsep
3. Melatih siswa dalam keterampilan
4. Member penguatan konsep pada siswa (reinforcement)
5. Melatih siswa dalam pemecahan masalah
6. Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan analitik
7. Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan terhadap suatu objek secara sendiri
8. Melatih siswa untuk belajar menemukan suatu ide-ide baru dan relasinya dengan konsep-konsep yang telah diketahuinya.
9. Melatih siswa dalam melakukan pengukuran
C. Kriteria pemilihan alat peraga
Perlu kemahiran yang terlatih dalam hal
menggunakan alat peraga metematika. Guru harus pandai menentukan alat
peraga apa yang tepat untuk sebuah topik tertentu , kerena tidak semua
topik dapat di jelaskan dengan alat peraga, dan tidak semua alat peraga
mampu memperjelas sebuah konsep.
Jika alat peraga yang digunakan tanpa
memperhatikan karakteristik alat peraga itu sendiri, maka hasil
pengajaran akan jauh dari sasaran. Apabila hal ini sampai terjadi,
berarti penggunaan alat peraga mengalami kegagalan
Tujuan utama penggunaan alat peraga
adalah agar konsep-konsep atau ide-ide dalam matematika yang sifatnya
abstrak itu dapat dikaji, dipahami dan dicapai oleh penalaran siswa,
terutam siswa yang masih berada pada tahap berpikir konkret, atau
semikonkret. Siswa yang dalam kedua tahap ini masih memerlukan bantuan
alat yang sifatnya nyata, terlihat dengan jelas, dalam menangkap ide
atau konsep yang diajarkan. Misalnya untuk memperjelas proses
penjumlahan 4 + 5 pada siswa yang berada pada tahap berpikir
semikonkret, guru harus menunjukkan gambar gabungan antara 2 himpunan
banda (misalnya himpunan mobil, bunga, atau yang lainnya). Banyak
anggota himpunan-himpunan itu memperhatikan pada siswa bagaimana hasil 9
pada 4 + 5 diperoleh.
4 + 5 = 9
Setiap alat peraga yang digunakan oleh
guru matematika dalam proses mengajarnya harus berdasarkan tujuan
intruksional yang telah disusun. Artinya tujuan itulah yang menentukan
alat peraga. Karana materi yang disajikan didasarkan pada tujuan yang
ingin dicapai, maka dengan sendirinya alat peraga tersebut harus
mengandung ide-ide atau konsep-konsep yang terkandung dalam materi
tersebut.
Penggunaan alat peraga bisa menyita
waktu, jika persiapannya kurang matang atau penjelasan konsepnya menjadi
berbelit-belit. Pemilihan alat peraga yang tidak tepat untuk sebuah
konsep, bisa menyebabkan siswa menjadi bingung, terutama jika alat
peraga tersebut mengakibatkan siswa yang sudah mampu berpikir abstrak,
dipaksa kembali ketahap berpikir semikonkret. Siswa yang sudah mencapai
berpikir semiabstrak atau abstrak akan sendirinya tidak tepat diberi
penjelasan alat peraga, meskipun mungkin alat peraga tersebut cocok bagi
siswa yang berada pada tahap berpikir semikonkret.
Alat peraga harus dapat digunakan untuk
menstimulasi siswa dalam belajar matematika. Dengan demikian, alat
peraga yang ditampilkan harus menarik perhatian siswa sehingga siswa
senang mengutak-atiknya, dan ingin menelaah konsep jauh dan mendalam
dengan bantuan alat peraga tersebut.
Dalam kegiatan belajar mengajar
matematika guru dapat memilih metode pengajaran dan pendekatan yang
sesuai dengan topik yang diajarkan. Metode tersebut bisa demonstrasi,
simulasi, percobaan, dan sebagainya. Demikian pula dalam hal
pendekatannya mungkin guru matematika menggunakan inkuiri, induktif,
deduktif dan sebagainya. Ini berarti alat peraga yang digunakan tidak
saja harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran dan materi, namun harus
juga disesuaikan dengan metode dan pendekatan yang digunakan.
Keadaan atau kondisi kelas juga harus
menjadi perhatian guru disaat akan menentukan alat peraga yang akan
digunakan. Untuk demonstrasi atau percobaan, guru memerlukan ruangan
yang sudah disiapkan alat-alatnya, dan keadaan ruangannya harus
memungkinkan untuk itu.
Jadi, hal-hal yang harus diperhatikan guru matematika dalam memilih alat peraga yang akan digunakannya yaitu:
a. Tujuan Instruksional
b. Materi Pelajaran
c. Metode Dan Pendekatan
d. Kondisi kelas
e. Tahap Berpikir Siswa
D. Alat Peraga Untuk Pengajaran Matematika
Dalam hal ini, akan dibicarakan tentang
jenis-jenis alat peraga yang dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar di depan kelas, khususnya di tingkat SMP.
Alat peraga matematika dapat diperoleh
dari lingkungan kita, misalnya batu-batuan, lidi, buah-buahan,
bunga-bungaan dan biji-bijian.
Khusus alat peraga matematika yang digunakan di depan kelas, misalnya :
- Tangga garis Bilangan
Tangga garis bilangan merupakan alat
peraga dan sekaligus merupakan alat permainan bagi siswa. Alat peraga
ini manfaatnya adalah untuk menjelaskan konsep penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan pembagian.
Contoh -3 + 5 = …….
-7 | -6 | -5 | -4 | -3 | -2 | -1 | 0 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
Jadi, kita berangkat dari -3 dan melompat
sebanyak 5 kali ke arah kanan. Jadi hasilnya adalah 2. Begitu juga
untuk pengurangan, tetapi untuk pengurangan, dia melompat ke kiri
sebanyak jumlah yang ditentukan.
Contoh : -2 – 3 = ……
-7 | -6 | -5 | -4 | -3 | -2 | -1 | 0 | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
Jadi, hasilnya adalah -5.
Masih banyak alat-alat peraga matematika
yang sudah diuji keakuratannya, antara lain Neraca bilangan, Papan
Fanel, Abacus, Roda Meteran, Mata Uang Logam, Paku Payung, Dadu Bermata
dan masih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar